Politisi Mikirin Rakyat? Ngigau......

avatar

Kondisi saat ini jika tak segera diatasi akan berbahaya bagi pertahanan Indonesia. Kelangkaan beras dan naiknya harga beras bisa menghancurkan sendi-sendi ekonomi dan politik. Tapi sayangnya para politisi malah mikirin nyopras-nyapres.

Pada dasarnya para politisi itu tidak memikirkan rakyat, Mereka memikirkan bagaimana mempertahankan posisi mereka saat ini baik yang ada di pemerintahan maupun yang menjadi oposisi. Kedudukan mereka sebagai anggota dewan mendapat gaji dan fasilitas negara adalah posisi yang enak baik oposisi maupun sebagai pendukung pemerintah. Ketika mereka berdebat di televisi atau sosial media, mereka tidak sedang membela rakyat tapi sedang membela citra mereka yang seolah-olah vokal dan membela rakyat sehingga pemilihan depan bisa menang lagi. Tak perduli jadi pendukung pemerintah ataupun oposisi. Yang penting mereka dapat kursi. Kursi artinya jatah makan.

Negara sebesar Indonesia dengan lahan yang sangat luas kok gak bisa swasembada beras? Ini kan konyol. Ngapain juga ngebelain aturan perdagangan internasional untuk tidak kasih subsidi pupuk para petani. Padahal petani negara maju disubsidi secara diam- diam. Bodoh tapi jangan lugu. Udah bodoh lugu, dikibulin begitu main setuju aja , akibatnya rakyat susah pupuk dimusim tanam. Eh di saat musim kering akan kekurangan pasokan gabah.

Walaupun negara ini hebat punya ratusan pesawat tempur, puluhan kapal perang tetapi ketika kran import beras ditutup oleh negara lain, bisa apa kita? Kalau rakyat lapar bisa-bisa ditawur itu sipembuat kebijakan , gara-gara langka beras. Jadi pertahanan kita sangat lemah... cukup tutup kran impor beras selama 6 bulan bisa kacau balau kondisi dalam negeri. Makanya yang duduk di kursi dewan mikir dong gimana caranya swasembada beras.....



0
0
0.000
2 comments