Penampilan Islami Apakah Sebagai Sebuah Tolak Ukur Keislaman Seseorang?

avatar

Ketika kamu melihat orang yang menampilkan pakain Islam kemudian berbicara kepada temanya dengan panggilan Ana, antum, Akhi dan lainya, apakah yang demikian mewakili Islam?

Dalam perspektif saya, orang yang berpenampilan dan berdialek dengan cara tersebut sedang mempraktekan atau menampilkan tampak luar dari Islam namun, dalamnya tidak seperti yang diluar.

Islam merupakan agama yang luas dan penuh dengan keilmuan. Ada area yang luas untuk berbeda pendapat baik dalam hal fikih ataupun dalam hal usul atau pokok. Namun jika kamu cermati, kelompok yang mencirikan penampilan Islam dan menggunakan dialek kearab-araban sangat tidak menunjukan keluasan Islam. Kamu tidak bisa berbeda pendapat dengan mereka.

Jangankan masalah kepimpimpinan, masalah sepele, bagi mereka bisa menjadi masalah besar dan harus dibesarkan. Suatu hari, saya sholat di sebuah komplek masjid yang dimana perumahan itu merupakan komplek kelompok tersebut. Setelah sholat saya ngobrol dengan seorang yang ada dimasjid yang merupakan warga disitu. Dari obrolan ,ternyata warga perumahan tersebut terpecah menjadi dua kelompok. Ada yang pro ustadz yang suka ngisi kajian di masjid dan ada yang anti. Dan lebih parahnya disitu dibangun dua sekolah Islam yang sejenis. Kita saja jika mau berdagang , melihat tetangga jualan apa, kita usahakan agar tidak sama. Di sebuah komplek yang warganya tidak ada 300 KK dibangun dua sekolah yang sejenis untuk kelompok mereka. Ini juga ahirnya menambah besar perpecahan itu.

Jadi inilah yang dimaksudkan dalam Islam? Menurut saya tidak. Ada unsur kebencian karena perbedaan. Bagaimana dengan orang yang diluar kelompok mereka, sungguh orang diluar dikelompok mereka tak dianggap kecuali mereka membutuhkan hajat atas urusan hidup mereka. Apakah demikian Islam itu?



0
0
0.000
2 comments